WELCOME TO MIDORI'S BLOG

Thankyou for your visit and the comments.
GOMAWO ^__^

minhwan

Sunday, April 14, 2024

Levain / sourdough starter apa adanya😁

  

Sebenarnya sudah niat bikin ini sekitar 4 tahun lalu. Tapi rasa malas mengelayuti teros🤣. Padahal ini bread kesukaanku banget. Tipe2 yg keras diluar, lembut dan moist didalam. Yah kyk akulah. Kliatan galak dalemnya mah penyayang🤣🤣 promosi~~


Nah kebetulan akhir2 ini semangat baking membara. Aku niatin sekalian bikin ini. Percuma pernah ikut kelas sourdough mahal2 cuma buat di catet doang🤣🤣🤣

Tapi berhubung aku amatir dan lagi pengen ber eksperimen, jadi mohon dipahami kalo nanti hasilnya kurang memuaskan ✌

Berbeda dengan resep orang2, aku pengen starternya pake tepung protein rendah+buah (pisang/apel).


Bahan-bahan:

50gr tepung kunci biru

25gr air

Secuil/seujung sendok pisang atau bubur apel.


Next step, aduk rata dengan tangan hingga tercampur rata dan kalis. (note: Jangan gunakan pengaduk dan wadah metal)

Setelah kalis, bentuk bulatan dan masukkan di wadah berbahan kaca. Tekan2 hingga menutupi dasar. 

Lalu tutup wadah dengan kain+karet. Beri juga karet di batas adonan sbg tanda awal pembuatan. Letakan ditempat yang kering dan sejuk. Suhu ruang yang panas dan lembab mempercepat ragi dan menyebabkan ragi yang dihasilkan tidak baik.

Ragi akan muncul dan berkembang saat diberi makan atau istilahnya feeding. 

Step 1 : feeding per 48jam sekali

Step 2 : feeding 24jam sekali

Step 3 : feeding 3jam sekali

Cara Feeding ragi starter

Bahan : Tepung dan air

Ambil ragi berumur 48jam ke wadah dan timbang. Berat tepung harus sama dengan berat ragi, dan berat air hanya 50% berat ragi. Contoh: ragi umur 48jam beratnya 30gr, berarti kita beri makan 30gr tepung dan 15gr air.

• Lakukan step 1 untuk beberapa waktu. Misal kita membuat starter di hari minggu, berarti waktu feeding yg tepat adalah selasa, kamis, jumat, dan seterusnya. 

• Jika starter mengalami perkembangan dalam waktu 24jam, saat itulah kita masuk ke step 2 dan mengubah jam makannya menjadi 24jam sekali, selama beberapa kali.

• Kemudian perhatikan pula perkembangnya, jika 3jam setelah pemberian makan terakhir ragi sudah berkembang 2x lipat, maka kita masuk ke step 3 dengan feeding per 3jam sebanyak 2x. Setelah 2x feeding terakhir, ragi telah siap digunakan.

Untuk beberapa kasus, ada ragi yang butuh waktu lebih lama untuk menjadi starter. Jadi jika ingin mendapatkan starter yang bagus, waktu yang baik adalah sekitar 14 hari sampai 3 bulan. Tapi berhubung saya orangnya ga sabaran, mungkin 14 hari cukup.. Hahahaha..

Lalu ragi yang telah siap tadi apa langsung dapat digunakan? Oh tentu tidak. Setelah pemberian makan terakhir (per 3jam sebanyak 2x), kita harus menyegarkannya lagi dengan memberi makan lagi dan tunggu 3jam hingga mengembang kembali. Nah siap dipake deh ragi alaminya. Untuk menggunakannya, ambil ragi yang sudah difeeding tadi (biasanya 15~50% per resep). Sisa dari starter tadi, bisa disimpan dikulkas selama 4-5hari.


Dibawah ini adalah eksperimen saya menggunakan tepung protein rendah.






Sudah harus diberi makan..

Feeding time~~~~


Karena terlalu cepat proofing dan takut ambles, aku mempercepat penyegarannya..



Memasuki step 2, karena dari awal salah meletakkan wadah diatas kulkas yang mana suhunya hangat dan proofing terlalu cepat.













No comments:

Post a Comment

Holla~